Banjarbaru — Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Ditjen LIP) turut hadir dalam kegiatan Koordinasi Teknis Brigade Pangan (BP) yang diselenggarakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) di SMK-PP Banjarbaru, Kalimantan Selatan (11/6). Kegiatan ini digelar dalam rangka percepatan pelaksanaan program Brigade Pangan di wilayah Kalimantan Selatan.
Acara dihadiri secara luring oleh Direktur Pemetaan Lahan dan Irigasi Pertanian, Dr. Andy Wijanarko, yang hadir mewakili Plt. Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian, Husnain, Ph.D. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Andy menegaskan pentingnya peran Ditjen Lahan dan Irigasi dalam mendukung kelancaran kegiatan BP, khususnya pada aspek konsolidasi lahan, penguatan kelembagaan petani, serta pemanfaatan infrastruktur lahan dan irigasi secara optimal.
“Kami hadir sebagai mitra strategis dalam pendampingan BP. Fokus utama kami adalah mendukung kegiatan pengelolaan lahan, diseminasi varietas unggul, serta memastikan data usaha tani tercatat secara akurat untuk mendukung pengambilan kebijakan,” ujar Dr. Andy.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP Dr. Idha Widi Arsanti, S.P., M.P., dalam arahannya secara daring, menyampaikan enam ruang lingkup pendampingan Brigade Pangan secara operasional, yaitu:
1. Pendampingan operasional alsintan
2. Pendampingan budidaya
3. Pendampingan panen dan pascapanen
4. Pendampingan laporan keuangan
5. Pendampingan akses permodalan
6. Pendampingan hilirisasi produk
Pada sesi penutup arahannya, Dr. Idha Widi Arsanti juga menyampaikan progres signifikan penumbuhan dan pengembangan Brigade Pangan sejak oktober 2024 hingga pertengahan maret 2025. Menurutnya, program BP telah berkembang dari pilot project menjadi gerakan nasional yang menjangkau berbagai wilayah sentra produksi strategis, termasuk Kalimantan Selatan.
“Sejak tahun 2024, kita telah berhasil membentuk dan menguatkan lebih dari 300 Brigade Pangan di berbagai kabupaten. Kini, tahun 2025 menjadi momentum penguatan kelembagaan dan efektivitas pendampingan di lapangan untuk mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan,” ujar beliau.
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai pihak lintas sektor yang memiliki peran strategis dalam mewujudkan swasembada pangan, antara lain:
• Staf Khusus Menteri Pertanian, Tenaga Ahli Menteri,
• Satgas Swasembada Pangan Provinsi dan Kabupaten,
• Bupati dan Kepala Dinas Pertanian di wilayah Tapin, Barito Kuala, dan Tanah Laut,
• Perwira Pendamping Provinsi, Babinsa, Penyuluh, Manajer Brigade Pangan,
• serta perwakilan dari UPT lingkup Kementerian Pertanian dan instansi terkait lainnya.
Partisipasi aktif Ditjen Lahan dan Irigasi dalam forum ini menunjukkan komitmen kuat dalam sinergi antarunit kerja dan pemerintah daerah untuk mengakselerasi produksi pangan melalui pemanfaatan sumber daya lahan dan irigasi yang berkelanjutan.