Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang , silahkan tanyakan sesuatu

Sinergi Antar Instansi Percepat Swasembada Pangan di Kotabaru

  • 26/06/2025 09:34:00
  • By : HumasLIP
  • 12
Sinergi Antar Instansi Percepat Swasembada Pangan di Kotabaru

Kotabaru — Dalam rangka percepatan pelaksanaan program swasembada pangan sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Ditjen LIP), Kementerian Pertanian terus memperkuat sinergi antarinstansi. Salah satu wujud nyatanya adalah melalui percepatan program Optimasi Lahan Rawa (Oplah) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR) di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Sebagai Penanggung Jawab Swasembada Pangan Kabupaten Kotabaru, Direktur Irigasi Pertanian Ditjen LIP Kementan, Dhani Gartina, melaksanakan audiensi bersama Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kab. Kotabaru, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Kotabaru. Pertemuan ini berlangsung di Kantor Bupati Kotabaru, Kamis (25/6).

Dalam paparannya, Dhani menegaskan pentingnya integrasi dalam pengelolaan air untuk mendukung keberhasilan budidaya pertanian. Kabupaten Kotabaru memiliki potensi Luas Baku Sawah (LBS) sekitar 6.100 hektar, namun sebagian besar lahan masih memiliki indeks pertanaman (IP) di bawah satu akibat kerusakan jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier.


“Mengingat telah terbitnya Inpres Nomor 2 Tahun 2025, kita tidak lagi membatasi diri dengan sekat-sekat kewenangan. Komunikasi antara dinas pertanian, PU, dan BWS harus dilakukan intensif agar penyusunan usulan perbaikan jaringan irigasi dapat berjalan cepat dan tepat,” ujar Dhani.

 

Kepala BWS Kalimantan III, I Putu Eddy Purna Wijaya, menyatakan komitmennya mendukung penuh pelaksanaan program Oplah dan cetak sawah di Kalimantan Selatan. Ia menyampaikan bahwa BWS tengah membahas pelaksanaan konstruksi Inpres 02/2025 dan siap menyelaraskan program peningkatan dan pengembangan daerah irigasi (DI) maupun daerah irigasi rawa (DIR) untuk mendukung program pertanian.


“Review bersama terhadap Studi Investigasi Desain (SID) Oplah dan CSR akan menjadi acuan penting agar pelaksanaan di lapangan dapat berjalan efektif. Kami pastikan dukungan penuh untuk kegiatan normalisasi dan perbaikan saluran irigasi, khususnya di area prioritas,” tegas Putu.

 

Kunjungan lapangan dilaksanakan ke Kecamatan Pulau Laut Timur, tepatnya di Bendungan Sei Bungur. Di lokasi ini, BWS Kalimantan III menyatakan kesiapannya memperbaiki saluran primer dan melakukan normalisasi tanggul. Saat ini, dari sekitar 3.100 hektar lahan sawah, hanya sekitar 300 hektar yang masih fungsional.


Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kotabaru, Sarawani, mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen mengaktifkan kembali lahan yang sudah lima tahun tidak difungsikan.


“Kami siap mendorong petani untuk kembali bertani apabila saluran irigasi sudah berfungsi. Dengan adanya program Oplah dan dukungan BWS, target kami adalah mendorong peningkatan tanam hingga dua hingga tiga kali per tahun,” ujar Sarawani.

 

Sarawani juga menegaskan bahwa target jangka pendek Kabupaten Kotabaru adalah memenuhi kebutuhan beras secara mandiri, tanpa bergantung pada pasokan dari kabupaten tetangga. Dalam jangka menengah, bahkan ditargetkan Kotabaru mampu menjadi daerah penyangga pangan bagi Ibu Kota Nusantara (IKN).


“Sejalan dengan arahan Bupati Kotabaru, lima tahun ke depan kami berharap Kotabaru tidak hanya mandiri pangan, tetapi juga mampu mengekspor surplus beras,” tutup Sarawani.

Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, Ditjen LIP Kementerian Pertanian optimis bahwa cita-cita swasembada pangan nasional dapat tercapai secara bertahap, berkelanjutan, dan inklusif.