Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang , silahkan tanyakan sesuatu

Perkuat LTT Musim Kemarau, Ditjen LIP Dorong Sinkronisasi Program di Kalimantan Selatan

  • 19/06/2025 08:24:00
  • By : HumasLIP
  • 23
Perkuat LTT Musim Kemarau, Ditjen LIP Dorong Sinkronisasi Program di Kalimantan Selatan

Banjarmasin – Dalam rangka percepatan pencapaian target Luas Tambah Tanam (LTT) dan mendukung ketahanan pangan nasional, Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Ditjen LIP) Kementerian Pertanian RI bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi LTT secara hybrid di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan dan melalui platform Zoom Meeting, Rabu (18/6).

 

Rapat dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Ir. H. Syamsir Rahman, M.P. Hadir dalam kesempatan ini antara lain:

Direktur Pemetaan Lahan dan Irigasi Pertanian, Dr. Andy Wijanarko, S.P., M.Si

Direktur Konservasi dan Pengembangan Sumber Air Pertanian, Asmarhansyah, S.P., M.Sc., Ph.D

Kepala BBPP Binuang, Dr. Atekan, S.P., M.Si

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan

Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan, Dr. Abdul Roni Angkat, S.TP., M.Si (secara daring)

Perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan

 

Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan target LTT bulan Juni 2025 sebesar 51.749 hektar, dengan upaya awal sebesar 30.000 hektar. Target ini akan dikejar dengan mempertimbangkan ketersediaan lahan dan kesiapan kabupaten/kota. Optimalisasi dukungan dari pusat dan daerah menjadi kunci akselerasi tanam, khususnya menjelang musim kemarau.

 

"Musim kemarau bukan menjadi halangan, melainkan peluang untuk memaksimalkan pertanaman dengan dukungan pompanisasi dan sistem irigasi perpompaan. Ini bagian dari strategi bersama kita dalam menjaga ketersediaan pangan nasional," ujar Dr. Andy Wijanarko.

 

Direktur Serealia menyampaikan bahwa stok benih nasional dalam kondisi sangat cukup untuk mendukung program Optimasi Lahan, Cetak Sawah Rakyat, Pompanisasi, maupun Padi Gogo. Oleh karena itu, daerah diminta segera menyampaikan informasi waktu penyelesaian konstruksi lapangan agar distribusi benih dapat dilakukan tepat waktu, sebelum masa tanam dimulai.

 

Untuk Tahun Anggaran 2024, benih telah disalurkan dengan memanfaatkan benih insitu. Sementara untuk Tahun Anggaran 2025, proses pengajuan kebutuhan benih sudah dapat dimulai meskipun konstruksi belum rampung. Disarankan nilai pengadaan berada di atas Rp200 juta agar dapat difasilitasi lebih cepat melalui e-katalog.

 

Distribusi benih akan dilakukan hingga titik bagi sesuai pengajuan dari Brigade Pangan dan Kelompok Tani pelaksana kegiatan. Koordinasi dan sinergi antara pusat, provinsi, dan kabupaten/kota terus diperkuat agar proses distribusi berjalan optimal.

 

"Optimasi lahan dan irigasi akan memberikan dampak langsung bagi petani, sekaligus menjadi insentif untuk meningkatkan intensitas tanam. Kita harap petani juga mendapatkan manfaat ekonomi yang lebih besar dari dukungan ini," tambah Asmarhansyah.

 

Ditjen LIP berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi lintas sektor guna menjamin pelaksanaan program strategis berjalan tepat sasaran. Keberhasilan LTT tidak hanya bergantung pada dukungan sarana, tetapi juga pada sinergi dan responsivitas seluruh pemangku kepentingan.