Rejang Lebong – Plt. Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian, Dr. Ir. Hermanto, M.P., melakukan tinjauan lapangan progres konstruksi cetak sawah di Desa Tanjung Gelang, Kecamatan Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Ditjen Lahan dan Irigasi Pertanian dalam mempercepat penyediaan lahan produktif guna mendukung ketahanan pangan nasional (24/8).
Dalam kunjungan ini, Plt Dirjen didampingi oleh Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi, S.P., M.Si., jajaran Dandim/Kodim 0409 Rejang Lebong, Dinas Pertanian Kabupaten Rejang Lebong, para penyuluh pertanian, petani setempat, serta tim teknis Ditjen LIP.
Dalam arahannya kepada petani, Hermanto menegaskan bahwa Ditjen Lahan dan Irigasi Pertanian tidak hanya mencetak sawah, tetapi juga mengawal hingga sawah benar-benar ditanami dan menghasilkan panen. “Kegiatan cetak sawah ini adalah langkah strategis untuk memperkuat basis produksi pangan di Bengkulu. Kami pastikan sawah yang dicetak tidak hanya menjadi lahan kosong, tetapi segera ditanami, dipelihara, dan dipanen oleh petani,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hermanto mendorong peran aktif Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian untuk terus mendampingi petani secara intensif di lapangan. Hal ini penting agar manfaat dari program cetak sawah dapat dirasakan langsung oleh masyarakat serta mendukung percepatan swasembada pangan yang menjadi program prioritas Kementerian Pertanian.
Kehadiran Plt Dirjen di tengah-tengah petani Rejang Lebong juga memberikan motivasi besar. Para petani menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah yang hadir langsung, sekaligus optimisme mereka semakin meningkat untuk memanfaatkan lahan baru sebagai sumber penghidupan dan peningkatan produksi.
Melalui cetak sawah di Rejang Lebong, Ditjen Lahan dan Irigasi Pertanian optimistis dapat memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan luas tanam, produksi padi, dan pada akhirnya mendukung ketahanan pangan nasional menuju Indonesia swasembada pangan yang berdaulat.
