JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melantik Dr. Ir. Hermanto, M.P sebagai Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Dirjen LIP). Hermanto sebelumnya merupakan Plt (Pelaksana Tugas) Dirjen LIP dan memimpin Direktorat Jenderal baru di Kementerian Pertanian ini selama kurang lebih satu tahun.
Dalam arahannya, Mentan menyampaikan agar semua jajaran Kementerian Pertanian mempercepat pencapaian target swasembada beras nasional di 2025 ini dan juga mendorong realisasi program cetak sawah nasional melalui Ditjen Lahan dan Irigasi Pertanian yang akan berkontribusi terhadap peningkatan produksi beras nasional.
Mentan menegaskan bahwa pelantikan pejabat kali ini merupakan bagian dari percepatan kinerja, terutama karena beberapa posisi strategis sebelumnya diisi oleh pelaksana tugas (Plt) dalam jangka waktu cukup lama.
“Itu-itu saja kemarin, Plt setahun, nggak apa-apa, yang penting kita sebentar lagi Swasembada Pangan, data BPS sudah menunjukkan hal itu,” ujar Mentan, Jumat pagi.
Selain itu, Mentan juga menyampaikan tiga pesan utama yang menjadi pedoman kerja jajaran Kementerian Pertanian. “Pesannya tadi pidato saya singkat, cuma tiga poin. Satu, jangan korupsi, dua kerja keras. Yang ketiga, kamu ingat anak istrimu kalau mau berbuat macam-macam. Karena kehormatan keluarga kamu ada di kamu. Kamu berbuat macam-macam, hancur nama keluarga di luar. Sanksi sosial beredar,” katanya.
Mentan menekankan bahwa integritas personal dan profesional merupakan pondasi pelayanan publik, terutama dalam sektor pertanian yang berhubungan langsung dengan kepentingan nasional.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian, Dr. Ir. Hermanto, M.P mengaku siap menjalankan semua arahan Mentan Andi Amran Sulaiman dalam memastikan seluruh target prioritas agar berjalan optimal, termasuk pencapaian luas cetak sawah baru sebagai strategi untuk mendukung swasembada beras nasional.
“Pesan Bapak Menteri tadi menjadi semangat bagi kami di jajaran Ditjen LIP. Kami siap mempercepat target cetak sawah dan kegiatan-kegiatan lahan irigasi lainnya, semua itu untuk mendukung akselerasi swasebada pangan nasional yang insyallah akan dideklarasikan pada 31 Desember mendatang,” katanya.
Ia menambahkan bahwa dengan kepemimpinan baru di Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi, penguatan tata kelola pertanian, khususnya rehabilitasi jaringan irigasi serta ketersediaan air dan lahan, akan menjadi fokus percepatan di tahun-tahun mendatang.
“Kemudian yang kedua tadi juga disinggung tata kelola pertanian agar diperkuat sehingga ke depan target-target rehabilitasi irigasi bisa terealisasi dengan baik bersama dengan Kementerian PU. Kalau tidak ada aral melintang swasembada Insyaalah akan dideklarasikan karena data BPS sudah mendukung fakta produksi beras nasional sudah swasembada,” ujarnya.
Sebagai informasi, rekam jejak Hermanto di sektor pertanian terbilang cemerlang. Diketahui, Hermanto memiliki kapasitas kuat untuk mendorong efisiensi program pembangunan pertanian nasional. Ia diketahui aktif berkiprah dalam ranah akademik dan kajian ilmiah. Kompetensinya dalam analisis pembangunan sektor agrikultur, hingga perumusan langkah-langkah yang mendukung peningkatan daya saing pertanian nasional telah dilalui Hermanto selama menjadi birokrat.
