Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang , silahkan tanyakan sesuatu

Plt. Dirjen LIP bersama Expert ADB Tinjau Lahan OPLAH yang Terendam

  • 23/05/2025 11:35:00
  • By : HumasLIP
  • 42
Plt. Dirjen LIP bersama Expert ADB Tinjau Lahan OPLAH yang Terendam

Banjar - Di sela padatnya agenda kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan, Plt. Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (LIP), Husnain, Ph.D., bersama pakar sumber daya air dari Asian Development Bank (ADB), Wicher Boissevain, menyempatkan diri meninjau lokasi Program Optimasi Lahan (OPLAH) di Desa Bunipa, Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, sebelum bertolak kembali ke Jakarta. Awalnya kunjungan Husnain difokuskan pada tiga kabupaten yaitu: Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, dan Tapin, untuk meninjau sistem irigasi pertanian. 

 

Meski tidak dijadwalkan, Husanain merasa perlu melihat langsung kondisi lahan OPLAH seluas 239,5 hektar yang seluruhnya terendam banjir akibat luapan air laut dari Muara Banjar. Lahan ini merupakan bagian dari total target OPLAH Kabupaten Banjar seluas 7.700 hektar yang telah disepakati bersama dan ditandai melalui penandatanganan kontrak konstruksi OPLAH Swakelola Tipe II, yang dilaksanakan di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Banjar pada Jumat (9/5).

 

Husnain menekankan bahwa untuk mengatasi permasalahan banjir dan mempertahankan produktivitas pertanian, diperlukan sinergi lintas sektor. "Ini bukan hanya persoalan petani, tetapi tugas kita bersama. Pemerintah pusat, daerah, hingga mitra internasional harus bekerja sama untuk memperkuat sistem tata air,"ujarnya.  

“Ini bentuk kepedulian kita. Meski waktunya sempit, saya ingin melihat langsung kondisi lapangan dan memastikan program berjalan sesuai harapan,” tambah Husnain.

 

Mendukung hal tersebut, Wicher Boissevain, Water Resources and Irrigation Specialist dari ADB, memberikan masukan teknis berupa pemasangan pintu klep air di saluran primer serta pembangunan polder-polder kecil guna mengendalikan air secara efektif di kawasan rawan banjir tersebut.

 

Selama ini, petani di wilayah tersebut telah mengusahakan budidaya padi dengan Indeks Pertanaman (IP200), yang berarti panen dua kali setahun. Namun banjir yang terjadi secara berkala menjadi tantangan utama dalam mempertahankan produktivitas.

 

Dalam kunjungan ini, hadir pula Komandan Kodim 1006/Banjar Letkol Zulkifer Sembiring, S.E., M.M., serta Pelaksana Harian Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Ir. Retno Sri Murwani, M.P. Letkol Zulkifer menyampaikan pihaknya menargetkan pekerjaan di areal OPLAH seluas 239,5 hektar dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari dua bulan, bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Wilayah III.

 

“Dengan sinergi antarinstansi, kita berharap persoalan banjir ini bisa segera ditangani sehingga mendukung upaya swasembada pangan nasional,” kata Zulkifer.

Sebagai informasi, varietas padi lokal yang dibudidayakan petani di Desa Bunipa adalah Siam Madu dan Siam Pandak, dengan masa panen sekitar tiga bulan.


Langkah cepat dan responsif dari berbagai pihak ini menjadi cerminan semangat kolaborasi dalam mendukung penguatan sektor pertanian, khususnya dalam pengelolaan lahan suboptimal yang terdampak perubahan iklim dan intrusi air laut.