Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

Kementan dan IsDB Perkuat Sinergi, Upland Gorontalo Jadi Lokomotif Pertanian Dataran Tinggi

  • 28/08/2025 19:24:00
  • By : HumasLIP
  • 333
Kementan dan IsDB Perkuat Sinergi, Upland Gorontalo Jadi Lokomotif Pertanian Dataran Tinggi

Gorontalo – Kementerian Pertanian (Kementan) RI kembali menegaskan perannya sebagai motor penggerak pembangunan pertanian nasional. Melalui kolaborasi strategis dengan Islamic Development Bank (IsDB), Program Upland di Kabupaten Gorontalo kembali dilanjutkan dan diperkuat dengan dukungan pendanaan internasional (28/8).

 

 

Kegiatan Project Implementation Assessment and Support Mission IsDB yang berlangsung pada 27–28 Agustus 2025 menjadi momentum penting bagi penguatan kerja sama ini. Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Gorontalo Sofyan Puhi, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady D. Mario, serta tim operasi IsDB yang dipimpin oleh Mr. Yerzhan Jalmukhanov, bersama perwakilan Kementan, Kementerian Keuangan, dan Bappenas.

 

 

Bupati Gorontalo menyampaikan bahwa pisang Gapi sebagai komoditas unggulan kini siap dikembangkan lebih luas. “Kami melihat potensi besar untuk menjalin kerja sama, bahkan sampai ke tingkat ekspor. Dengan pendampingan penuh dari Kementan, kami optimis petani Gorontalo bisa naik kelas,” ujarnya.

 

 

Sementara itu, Mr. Yerzhan Jalmukhanov menegaskan bahwa program ini selaras dengan agenda pemerintah Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan. “Kami berterima kasih kepada Kementan atas peran sentralnya dalam mengawal program prioritas ini, serta kepada seluruh mitra yang telah mendukung jalannya proyek,” ucapnya.

 

 

*Komitmen Pendanaan yang Berkelanjutan*

Program Upland tahap lanjutan di Gorontalo akan berjalan selama dua tahun dengan nilai hibah Rp1,2 miliar. Sistem reimbursable yang diterapkan menegaskan keseriusan pemerintah daerah dalam menyukseskan program ini, karena anggaran awal ditanggung melalui APBD sebelum diganti oleh IsDB.

 

 

Kementan memastikan dukungan besar melalui alokasi Rp4,8 miliar pada tahun 2025, termasuk fasilitas kredit mikro Rp700 juta untuk petani. Bahkan, di tahun 2026 mendatang, dukungan akan terus diperkuat dengan tambahan Rp1,7 miliar serta kredit Rp500 juta. Sejak 2021, total Rp8,3 miliar telah digelontorkan untuk mengembangkan pertanian Upland di Gorontalo.

 

 

“Ini adalah bukti nyata bahwa Kementan tidak hanya menghadirkan program, tetapi juga menjamin keberlanjutan dan dampaknya langsung ke petani,” tegas Muhammad Ikhwan, Project Manager Upland Kementan.

 

 

*36 Petani Pisang Gapi Jadi Prioritas Utama*

Sebanyak 36 petani pisang Gapi akan menerima manfaat langsung berupa pendampingan modal, pelatihan teknis, hingga fasilitasi akses pasar. Kementan memastikan bahwa para petani tidak hanya mampu memproduksi dengan kualitas lebih baik, tetapi juga siap bersaing di pasar domestik dan global.

 

 

“Dengan program Upland, petani Gorontalo akan merasakan transformasi nyata. Dari petani tradisional menuju petani modern yang terhubung ke rantai pasok global,” tambah Ikhwan.

 

 

*Kepastian Hukum, Jaminan Transparansi*

Bupati Gorontalo juga menekankan pentingnya regulasi daerah sebagai payung hukum agar penyaluran hibah lebih akuntabel. Kementan mendukung penuh langkah ini sebagai bagian dari tata kelola yang baik.

 

 

*Mentan: Upland Bukan Sekadar Program, tapi Warisan untuk Generasi Petani*

Menteri Pertanian RI menyambut baik keberlanjutan Program Upland di Gorontalo. “Ini bukan hanya program, melainkan investasi jangka panjang bagi generasi petani Indonesia. Dengan pendanaan internasional, teknologi modern, dan pendampingan yang kuat, kita sedang menyiapkan lompatan besar bagi pertanian dataran tinggi,” tegas Mentan.

 

 

Program Upland di Gorontalo kini menjadi model pembangunan pertanian modern yang memadukan sinergi pusat-daerah, dukungan internasional, serta keberpihakan nyata kepada petani. Dengan dukungan penuh Kementan, pisang Gapi tidak hanya menjadi ikon Gorontalo, tetapi juga simbol keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan kemandirian pangan.

KATEGORI