Banjarbaru – Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Ditjen LIP) Kementan mempercepat program swasembada pangan melalui pelaksanaan Survei Investigasi dan Desain (SID) untuk kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR) 2025 di Kalimantan Selatan.

Dirjen LIP, Husnain, Ph.D., menyampaikan bahwa realisasi kegiatan telah mencapai 4.418,91 hektar atau naik 56,71 persen. Kabupaten Tanah Bumbu mencatat capaian tertinggi dengan 2.192,66 hektar, disusul Tanah Laut dengan 1.203,11 hektar. Sementara Tapin dan Hulu Sungai Selatan telah mencapai target 100 persen.

Ditjen LIP menargetkan percepatan kegiatan pada pekan keempat Mei di wilayah Tanah Laut, Tanah Bumbu, Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Banjarbaru. Sementara pada pekan kedua Juni, sasaran percepatan akan difokuskan di Kotabaru, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, dan Tabalong. Tim Ditjen LIP bersama mitra di daerah terus melakukan pendampingan intensif di lapangan.

Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri sejumlah pemangku kepentingan, antara lain Brigadir Jenderal TNI Putra Widiastawa (Danrem 101/Antasari), Kolonel Arm. Rama H. Budianto, Kolonel Inf. Ferizal, para Dandim dari Martapura dan Barito Kuala, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, serta Prof. Ir. Muhammad Arsyad, M.Si., Ph.D., Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian, Penanggung Jawab Swasembada Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Direktur Pelindungan dan Optimasi Lahan, Direktur Penyediaan Lahan, dan Direktur Konservasi dan Pengembangan Sumber Air Pertanian.

“Kalimantan Selatan kami dorong menjadi lumbung pangan nasional untuk mendukung swasembada pangan,” tegas Husnain.