Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang , silahkan tanyakan sesuatu

Tinjau Titik Nol Konstruksi Cetak Sawah, Ditjen LIP Pastikan Kegiatan Tepat Sasaran

  • 12/06/2025 19:09:00
  • By : HumasLIP
  • 29
Tinjau Titik Nol Konstruksi Cetak Sawah, Ditjen LIP Pastikan Kegiatan Tepat Sasaran

Tanah Bumbu — Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Ditjen LIP) melalui Direktorat Penyediaan Lahan (Dit PL) melakukan peninjauan langsung ke titik MC Nol (Main Control Nol) lokasi pelaksanaan kontrak konstruksi kegiatan cetak sawah di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (11/6).

Kegiatan ini merupakan bagian awal dari pelaksanaan konstruksi cetak sawah tahun anggaran 2025 di areal seluas 845 hektar, yang akan dikerjakan oleh PT. Bara Jasa Mulia. Lokasi titik awal pekerjaan berada di kawasan Desa Karya Bakti, yang hanya bisa diakses melalui jalur air menggunakan kelotok (perahu mesin).


Kegiatan peninjauan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu H. Hairuddin beserta jajaran, perwakilan PT. Bara Jasa Mulia, tim teknis dari Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban), dan perwakilan dari Ditjen Lahan dan Irigasi, serta Kepala Desa Karya Bakti.


Direktorat Penyediaan Lahan diwakili oleh Ketua Kelompok Substansi Pendayagunaan Lahan, Pinta Uli Vera Augustina Simanjuntak, S.TP., M.Sc., yang dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya akurasi dalam menentukan titik nol sebagai acuan teknis pelaksanaan proyek.


“Penentuan MC Nol ini sangat penting sebagai landasan dimulainya pelaksanaan konstruksi di lapangan. Harus dipastikan sesuai desain teknis, rencana kerja, dan kondisi eksisting di lapangan agar hasil cetak sawah optimal dan bermanfaat jangka panjang bagi petani,” ujar Vera.


Langkah awal ini juga menjadi bagian dari upaya Ditjen LIP untuk memastikan bahwa seluruh proses cetak sawah berjalan sesuai spesifikasi teknis, efisien, dan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan luas tanam dan produksi pangan nasional.


Dengan lokasi yang menantang secara geografis, peninjauan lapangan ini juga menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, kontraktor, dan masyarakat desa sebagai penerima manfaat langsung dari program strategis nasional ini.