Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

Sinergi Lintas Sektor Maksimalkan Pengairan 136 Hektar Sawah di Brebes

  • 08/08/2025 08:43:00
  • By : HumasLIP
  • 389
Sinergi Lintas Sektor Maksimalkan Pengairan 136 Hektar Sawah di Brebes

BREBES – Upaya pemenuhan ketersediaan air bagi lahan pertanian terus diperkuat melalui kolaborasi lintas sektoral. Salah satu langkah nyata diwujudkan dengan rampungnya pembangunan sistem irigasi perpipaan di Desa Legok, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

 

 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa penguatan irigasi dan percepatan optimasi lahan tadah hujan menjadi prioritas utama dalam strategi swasembada pangan nasional. “Kunci swasembada adalah air. Tanpa air, produksi tidak akan tercapai. Dengan irigasi yang lancar, petani bisa tanam tiga kali setahun, produksi naik, dan impor beras dapat ditekan,” ungkapnya, Kamis (7/8/2025).

 

 

Program ini merupakan bagian dari TNI AD Manunggal Air, yang mendapat dukungan Kementerian PU dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, guna menjawab tantangan petani penggarap lahan tadah hujan yang bergantung pada curah hujan.

 

 

Direktur Irigasi Pertanian, Dhani Gartina, menyampaikan bahwa hadirnya irigasi perpipaan merupakan wujud nyata kehadiran negara di tengah masyarakat petani. “Kolaborasi Kementerian PU, TNI, dan Ditjen LIP dalam penyediaan air, baik irigasi perpipaan maupun perpompaan, langsung dirasakan manfaatnya oleh petani. Dengan ketersediaan air, pola tanam dapat ditingkatkan hingga tiga kali setahun,” ujarnya.

 

 

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menambahkan, pengelolaan air menjadi solusi penting dalam menghadapi perubahan iklim dan mengurangi ketergantungan pada hujan. “Program TNI AD Manunggal Air telah membangun 389 titik air bersih di Jawa Tengah, termasuk 47 titik yang mengairi 3.400 hektar lahan pertanian,” ungkapnya.

 

 

Sementara itu, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU, Dwi Purwantoro, menyatakan komitmennya memperkuat infrastruktur irigasi primer, sekunder, dan tersier melalui Inpres Nomor 02 Tahun 2025. “Kami akan memaksimalkan potensi sumber daya air di setiap lokasi untuk dimanfaatkan optimal oleh petani di setiap musim tanam,” ujarnya.

 

 

Sebagai informasi, sistem pipanisasi ini memiliki panjang 8 kilometer, mengalirkan air dari sumber mata air Cigumawang menuju embung, lalu mendistribusikannya ke 136 hektar sawah di tiga desa: Mayana (46 ha), Legok (30 ha), dan Bojongneros (60 ha).

KATEGORI