Jakarta, 4 Juni 2025 — Plt. Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Ditjen LIP), Husnain, Ph.D., menghadiri rapat koordinasi verifikasi pusat terhadap usulan fasilitasi irigasi tahap II berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 02 Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring pada Rabu, 4 Juni 2025, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor.
Inpres 02/2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan merupakan salah satu langkah strategis dalam mendukung program swasembada pangan dan air nasional. Melalui instruksi ini, pemerintah mendorong integrasi kerja sama antara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah mulai dari tahap perencanaan, pengusulan, pelaksanaan konstruksi hingga pemantauan dan evaluasi kegiatan irigasi.
“Dengan terbitnya Inpres 02/2025, Pemerintah Daerah memiliki ruang untuk menyampaikan usulan kebutuhan fasilitasi irigasi dalam Daerah Irigasi (DI) secara menyeluruh, yang nantinya akan direalisasikan melalui pelaksanaan konstruksi oleh Kementerian Pekerjaan Umum,” jelas Husnain.
Pada pelaksanaan tahap I, dukungan fasilitasi irigasi telah diberikan kepada lokasi kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) Kementerian Pertanian seluas 665 ribu hektar, baik yang berada di bawah kewenangan pusat maupun daerah.
Kini, dalam proses verifikasi tahap II, Ditjen LIP menerima sebanyak 5.001 unit data usulan. Husnain berharap, dari jumlah tersebut, program ini dapat menjangkau lokasi-lokasi prioritas yang berdampak langsung terhadap masa tanam kedua (MT II) dan ketiga (MT III), sehingga akselerasi swasembada pangan dan air bisa tercapai dalam waktu singkat.
“Untuk mendukung program swasembada pangan nasional, kami mengharapkan sinergi dan kontribusi aktif dari seluruh pihak, baik dari Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pertanian, maupun Pemerintah Daerah,” pungkasnya.
Rapat koordinasi ini menandai komitmen kuat seluruh pemangku kepentingan dalam memastikan keberlanjutan pembangunan irigasi yang efektif dan berdampak nyata bagi ketahanan pangan nasional.
