Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

Dirjen LIP Hermanto: Cetak Sawah dan Oplah di Merauke Jadi Basis Utama Terwujudnya Swasembada

  • 09/12/2025 13:56:00
  • By : HumasLIP
  • 183
Dirjen LIP Hermanto: Cetak Sawah dan Oplah di Merauke Jadi Basis Utama Terwujudnya Swasembada

MERAUKE - Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Dirjen LIP Kementan), Dr. Ir. Hermanto,M.P menekankan pentingnya program optimasi lahan atau oplah dan juga program cetak sawah sebagai salah satu program utama dalam menjaga swasembada beras agar tetap terjaga dan berkelanjutan.

 

Program tersebut kini terus dikerjakan pemerintah, terutama di Kabupaten Merauke, Papua Selatan sebagai bagian kerangka Proyek Strategis Nasional (PSN) Papua Selatan sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah Pusat yang memiliki peran strategis dalam agenda cetak sawah nasional berskala besar.

 

Ia menyebut wilayah tersebut sejak lama menjadi titik perhatian pemerintah, termasuk dalam penetapan Proyek Strategis Nasional (PSN) khususnya di sektor pangan.

 

“Ini sangat menarik karena lokasi cetak sawah berada di Merauke. Kita tahu semua, Merauke punya atensi khusus. Provinsi Papua Selatan secara umum menjadi basis awal dari pelaksanaan PSN,” ujar Hermanto saat membuka Focus Group Discussion (FGD) bertema “Peluang dan Tantangan Cetak Sawah di PSN Papua Selatan” yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Papua Selatan, Selasa, 9 Desember 2025.

 

Ia menjelaskan bahwa program cetak sawah, Oplah bersama pembangunan, rehabilitasi dan penguatan sistem irigasi merupakan langkah penting untuk mewujudkan swasembada pangan baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.

 

Pelaksanaan konstruksi cetak sawah pada 2025 juga telah memberikan sejumlah catatan penting baik pada penguatan ekonomi masyarakat maupun pengerjaanya yang dilakukan Ditjen LIP, Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah. Hal ini menjadi pijakan untuk menyempurnakan langkah pada tahun berikutnya.

 

“Saya sarankan ke depan kita belajar dari apa yang kita kerjakan di 2025. Banyak pelajaran yang kita dapatkan dari implementasi cetak sawah,” katanya.

 

“Untuk 2026, kita sudah merumuskan apa saja kekurangan dan kelemahan yang harus diperbaiki agar cetak sawah benar-benar menjadi langkah strategis dalam menjamin swasembada pangan berkelanjutan,” jelasnya.

KATEGORI