Dalam rangka peningkatan kapasitas Penyuluh Pertanian tentang pembuatan poligon
(peta digital) di lahan Optimasi lahan (OPLAH) dan Cetak Sawah Rakyat, Ditjen Lahan dan Irigasi Pertanian melaksanakan Bimtek Pembuatan Poligon (Peta Digital) di Lahan Optimasi Lahan dan Cetak Sawah Rakyat.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Bustanul Arifin (Penyuluh Pertanian Utama) dan juga dihadiri oleh Kepala Pusdatin Kementan, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, tim dari Direktorat Pemetaan Lahan, Ditjen LIP, serta para penyuluh pertanian se-Indonesia.
Secara umum, kondisi saat ini masih terdapat usulan calon lokasi untuk kegiatan optimasi lahan dan Cetak Sawah Rakyat yang masih dalam bentuk tabular, sehingga tidak mudah melakukan percepatan kegiatan untuk tercapainya swasembada pangan.
Beberapa hal penting yang disampaikan dalam Bimtek antara lain:
* Bimtek pembuatan poligon Opla dan Cetak Sawah dilakukan dengan menggunakan aplikasi Web Apps (ArcGIS) yang dikembangkan oleh Direktorat Pemetaan Lahan dan Irigasi Pertanian.
* Pembuatan poligon sangat penting dalam mendukung swasembada pangan, diharapkan semua penyuluh terampil membuat poligon dilahan opla dan cetak sawah.
* Keterampilan membuat poligon dapat mendukung ketersedian data spasial lahan sawah, data opla dan data cetak sawah yang lebih akurat dan presisi sehingga pelaksanaan kegiatan optimasi lahan dan cetak sawah dapat berjalan dengan baik.
* Suksesnya kegiatan opla dan cetak sawah dapat mendukung peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) Padi yang merupakan kegiatan strategis kementan dalam pencapaian sawasembada pangan, khususnya beras.
* Penyuluh akan memiliki target LTT per kecamatan yang dibagi menjadi reguler dan opla.
* Diharapkan penyuluh bisa melaporkan poligon sebagai pertanggungjawaban Kementan ke BPS sehingga dapat tercatat sebagai luas tambah tanam dan tambahan baku lahan non-sawah apabila poligonnya berada diluar LBS (Lahan Baku Sawah).