Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Ditjen LIP), Kementerian Pertanian, terus mengakselerasi perannya sebagai motor penggerak pembangunan sektor lahan dan pengelolaan air pertanian. Sebagai salah satu langkah strategis dalam memperkuat literasi teknis dan kebijakan di bidang tersebut, Ditjen LIP kini tengah menyusun Buku Inovasi Pembangunan Pertanian Bidang Lahan dan Irigasi.
Kegiatan penyusunan buku ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Ditjen Lahan dan Irigasi Pertanian, Seta Rukmalasari Agustina, SP, MMA, M.Sc., sebagai bentuk tindak lanjut atas arahan Menteri Pertanian, Dr. Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya penguatan literasi kelembagaan dan dokumentasi inovasi sektor pertanian, khususnya di bidang lahan dan irigasi.
Dalam arahannya, Seta menegaskan bahwa penyusunan buku ini bertujuan untuk menghadirkan referensi komprehensif, aplikatif, dan inspiratif yang dapat digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, penyuluh, petani, hingga mitra pembangunan.
“Buku ini akan menjadi sarana penting untuk mentransformasikan berbagai kebijakan, inovasi teknologi, serta praktik terbaik yang telah dan sedang dijalankan Ditjen LIP. Selain sebagai media dokumentasi, buku ini juga diharapkan memperkuat kapabilitas sumber daya manusia pertanian di bidang pengelolaan lahan dan air,” ujar Seta.
Dalam penyusunannya, Ditjen LIP menargetkan penerbitan tiga buku utama yang mengangkat program-program prioritas nasional di bidang lahan dan irigasi, yaitu:
Optimasi Lahan (OPLAH) — Transformasi lahan suboptimal agar lebih produktif melalui pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengairan.
Cetak Sawah Baru — Pembukaan lahan pertanian baru dalam rangka peningkatan luas tanam dan mendukung swasembada pangan.
Pompanisasi — Penyediaan dan optimalisasi pemanfaatan pompa air untuk menjamin keberlanjutan ketersediaan air irigasi, terutama pada musim kemarau.
Ketiga buku ini akan memuat aspek kebijakan, inovasi teknologi, strategi pelaksanaan, dampak, serta studi kasus lapangan sebagai contoh keberhasilan di berbagai wilayah. Selain itu, buku juga akan dilengkapi dengan data kuantitatif dan visualisasi untuk memperkuat pesan dan keterbacaan.
Langkah ini merupakan bagian dari percepatan transformasi kelembagaan dan pembangunan pertanian berbasis pengetahuan, yang menjadi salah satu fokus utama Kementerian Pertanian di era pemerintahan Presiden Prabowo. Ditjen LIP optimistis, melalui publikasi ini, pemahaman dan koordinasi lintas sektor dapat semakin solid dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan swasembada beras yang berkelanjutan.